Ketangkep Petugas Mumbai Suburban Railway (Kereta Api) di Mumbai

Welcome back guys, lama juga ya  gue vacum, hampir 2 bulan, dan ternyata kangen juga sama tulis menulis. So, kali ini, gue mau cerita nih lanjutan perjalanan one day transit di negaranya Shah Rukh Khan. Seperti yang pernah gue tulis sebelumnya, betapa excited-nya gue dengan one day transit di negara ini, yang artinya jelas banget kalau gue pasti bakalan manfaatin waktu transit itu semaksimal mungkin buat explore kota Mumbai. Taulah ya, India itu negara super luas dengan jumlah penduduk yang mencapai angka 1,3 Milyar, jelas banget gak mungkin buat menjelajahi Mumbai dalam satu hari secara keseluruhan. Tapi gak masalah, yang penting waktu yang ada dimanfaatkan sebaik mungkin, setuju guys?

For your information nih ya, transportasi yang paling mudah dan banyak banget peminatnya di Mumbai itu kereta atau yang disebut Mumbai Suburban Railway, kalau di jakarta sih versi  KRL-nya gitu. Jadi, gak jauh bedakan ya sama transportasi di Jakarta, yang mana peminat KRL nya bejibun, transportasi sejuta umatlah istilahnya hihi tapi perlu di note nih gengs, jangan pernah beranggapan Mumbai Suburban Railway itu sama persis kayak KRL jaman now di Jakarta. Kok gue bilang gitu sih? Ya gimana ya gengs, tapi sepengalaman gue emang beda jauh banget, soalnya Mumbai Suburban Railway itu kereta versi jadul banget, taukan KRL jaman dulu kayak gimana? Gak ada AC, pintu dan jendela kebuka, penumpang gelantungan di pintu bahkan diatas kereta. Ya begitulah kurang lebih bayangan Mumbai Suburban Railway yang ada di Mumbai. Kebayang dong naik beginian di India? Luar biasa rasanya, seru, menantang, tapi sangat berkesan banget, di tambah harganya yang juga cukup murah, ya samalah kayak tarif dasar KRL, 10 rupee atau sekitar IDR 2000-an, tergantung jarak juga yaaa, tapi itu termasuk murah banget dong yaa, jadi maklum aja kalau peminatnya ya banyak juga hehe......


Ini tiket Mumbai Suburban Railway untuk one way

Selama di Mumbai, baik saat one day transit keberangkatan dan one day transit saat kepulangan, kami berempat paling demen alias paling sering pake moda transportasi ini karena emang murah banget dan cukup mudah di jangkau stasiunnya. Tapi eh tapi, dasar emang mau apes nih di negara Bollywood, saat one day transit kepulangan di Mumbai kami di tegur sama petugas keretanya. Loh loh kok tiba-tiba ditegur dan disuruh turun pada saat doi melakukan pengecekan tiket? Karena nih ya, sebelumnya, setiap kami naik kereta, gak pernah di cek tiketnya. tapi kok yang ini tiba-tiba di cek sih? Bingung banget tuh gue and friends, tapi apa boleh dibuat, sebagai turis bule ya kudu ngikutin instruksinya. Akhirnya kami diturunin di salah satu stasiun dan mulai di interogasi sama petugasnya.

Usut punya usut ternyata kami salah naik gerbong, lah kok bisa? Mungkin salah kami juga sih ya, kami kurang teliti cek tiketnya dan cek tulisan di gerbongnya plus kami kurang cari info perihal kereta di India, karena kami pikir gak ada perbedaan gerbong semacam kereta antara kota, eh ternyata Mumbai Suburban Railway  ada kelas reguler dan kelas eksekutifnya, gubrak! Tapi, petugas loket kertanya juga salah, tau kami turis (dari segi baju dan cara berhijab beda banget yaa sama orang India), kenapa gak nanya kami mau gerbong kelas apa? Doi langsung aja nanya tujuan dan kasih tiekt seharga 10 rupee itu. Gara-gara salah masuk gerbong itu, kami ditegur dan diturunin sama petugasnya di salah satu stasiun pemberhentian  terdekat. Jadi, ceritanya nih, kami asal masuk gerbong yang terlihat sepi oleh kami, jelas dong orang awam pasti lebih milih gerbong yang kosong kalau naik kereta demi kenyamanan. Tapi, waktu itu kami emang menemukan situasi yang cukup mengganjal bahkan sempet kami bahas waktu lagi duduk di kereta, kok orang-orang malah pada masuk ke gerbong yang udah penuh dari pada masuk gerbong yang sepi. Tapi waktu itu kami sama sekali gak kepikiran kalau ternyata gerbong yang sepi itu gerbong eksekutif hahah karena jujur aja gengs, kondisi dalam keretanya secara fisik sama aja, sama banget malah, cuma bedanya umpek-umpekan dan sepinya. 


 Jendela keretanya, keren yaa wkwk


Dari foto ini kalian bisa liat dong gerbong sebelah ramenya kayak gimana haha

Setelah kami diturunkan, si bapak petugas mintain denda nih gengs karena kami salah masuk gerbong, duh matilah, orang kami jalan-jalan one day transit dengan budget terbatas, di palakin denda pula, pengen nangis rasanya waktu itu (enggak deng, lebai banget dah). Denda yang si bapak kasih ke kami sekitar 350rupee per orang atau sekitar IDR 75.000 per orangnya. Berarti totalnya sekitar IDR 300.000 dong ya kami  berempat, gila aja siapa yang mau bayar denda semalah itu 😭 Akhirnya sebagai anak HI yang harus jago diplomasi (cielah gaya bets, padahal intinya memelas haha), kami bilang lah ke si bapak petugas, kalau kami sama sekali gak tau perihal adanya perbedaan kelas gerbong, waktu beli tiket gak ditanya sama petugasnya, ini pertama kali kami datang ke India, kami masih pelajar juga dan yang pasti kami melas bilang uang kami gak sampe segitu wkwk Berkat negosiasi yang cukup alot alias tawar menawar, akhirnya si bapak petugas kasih kami denda sekitar 500 rupee atau sekitar IDR 100.000 untuk kami berempat. Mayan dong ya 1/3 nya dari total denda sebelumnya? yaa walaupun tetep masih sayang banget sih sebenernya, tapi apa mau dikata, dari pada urusannya jadi panjang apalagi kami cuma punya waktu sehari disana. Setelah transaksi denda selesai, pergilah si bapak petugas dan kamipun akhirnya melanjutkan perjalanan dengan masuk ke gerbong yang sesuai dengan tiket kami.


jadi begini penampakan stasiun Mumbai Suburban Railway



Gue juga gak mau ketinggalan ngerasain sensainya berdiri dipintu gerbong kereta dong yaaa, mumpung di India, ya walaupun aroma yang masuk ke hidung sangat tidak recommended banget, kayak bau ikan asin tapi udah busuk gitu (gak usah di bayangin yaaa, cobain aja sensasinya langsung) hahahha

Comments

Popular posts from this blog

Ubud Surganya Bule eh Bali Maksudnya

Keseruan Rafting di Ubud Bersama Para Bule dan Menjadi Minoritas