Menikmati Alaminya Desa Panglipuran, Bali

Ketika memikirkan tentang Bali, pasti yang terbersit dalam pikiran kita adalan alamnya yang indah, suasananya yang sejuk, orang-orangnya yang ramah serta budayanya yang masih terpelihara. Mungkin sebagian besar orang ketika mengunjungi Bali, tujuan utamanya adalah pantai (Kuta , Sanur, Tanah Lot) maupun GWK (Garuda Wisnu Kencana ), ya setidaknya kalau anak-anak sekolah study tour pasti ke tempat-tempat tersebut (gue dulu juga gitu waktu study tour haha). Nah, pernah gak sih kalian denger tentang salah satu desa di Bali yang di nobatkan sebagai desa terbersih ? Emang desa ini belum sepopuler pantai Kuta maupun Tanah Lot, tapi gue yakin lambat laun desa ini akan cukup terkenal dan digandrungi wisatawan luar negeri. Yes, Desa Panglipuran namanya. Menurut gue sendiri sih, berdasarkan pengalaman gue waktu kesana akhir Oktober 2018 silam, mostly pengunjungnya adalah wisatawan lokal, ada sih turis bule, cuma gak sebanyak turis lokal. Sepertinya emang lokasi desa ini tidak terlalu mudah di jangkau dan cukup jauh dari pusat kota Denpasar dan Kuta. 


(gerbang memasuki Desa Panglipuran )

 




(gerbang-gerbang memasuki rumah-rumah warga di Desa Panglipuran )


(anak kecil penduduk setempat yang mau diajak foto bareng wkwk)


(pekarangan rumah warga di desa tersebut emang asli asri banget, tanamannya tertata dengan sangat apik) 




(didepan rumah penduduk setempat banyak dari mereka yang juga jualan pernah-pernik khas Bali) 


(sesajen yang ada disetiap depan gerbang rumah penduduk di Desa Panglipuran) 


(jadi desanya itu cuma sederetan ini doang, gak luas memang)

Gimana sih buat sampai ke Desa Panglipuran ? Sama halnya untuk menjangkau tempat-tempat wisata lainnya, yaitu dengan sepeda motor, kalau kalian dengan budget yang lebih dan dengan rombongan sih bisa nyewa mobil, cuma kalau gue lebih suka naik motor, karena kalian bakalan melewati desa-desa di Bali dengan aroma khas Bali, pemandangan dan udara yang gak akan kalian temukan di kota metropolitan. So, gue sih sarananin sewa motor biar lebih kerasa vibe Balinya. Dan untuk tiket masuknya juga cukup murah, cuma 15k untuk wisatawan lokal dewasa dan 10k wisatawan lokasi anak-anak.

Oh iya, gue sampe lupa mengulas sedikit mengenai desa nan  cantik ini. Ketika kalian masuk gerbang untuk parkir motor, pasti awalnya berpikir, "oh gini, biasa aja". tapi ketika kalian mulai memasuki desanya kalian bakalan langsung batin dalam hati "ya ampun cakep ini ini desa". Iya gaes, desanya cakep banget, bersih banget dan gak ada sampah berserakan satupun. Rumah-rumah yang ada di desa ini semuanya mirip, gerbang-gerbang rumahnya juga dan orang-orang yang tinggal sebagian besar masih menggunakan pakaian adat khas bali dalam kehidupan sehari-harinya. Cuma sayanganya, desa ini tidak cukup luas, jadi tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengitarinya. Dipojok desa ada sebuah pura dengan pahatan batuan yang cukup rumit , jadi buat kalian yang hobi foto-foto eksis untuk kontek IG kalian, bisa nih foto-foto didepan pura tersebut. 


Disamping pura ini juga ada pendopo yang isinya gamelan, yang biasanya cuma dipakai untuk acara-acara tertentu. Dan gak jauh dari pura ini, ada rumah adat bali juga (gue lupa itu museum atau apa, karena gue gak masuk dan cuma foto depannya doang). 

Dan juga, gak jauh dari bangunan ini, sekitar 500-750 meterlah, ada hutan bambu, kalau kalian mau halu berasa lagi di hutan bambu jepang, bisalah ya foto-foto disini. Kalau ditanya bagusan mana, ya jelas bagusa di jepang karena terawat, kalau yang di desa Panglipuran ini mah hutan belantara yang gak ditata.



Gimana ? bisalah ya buat halu-halu berasa di Jepang wkwk Oh iya, buat kalian yang mungkin bisa liat hal aneh-aneh alias makhluk tak kasat mata, mending jangan kesini deh, karena sepi banget dan bener-bener hutan bukan tempat wisata hehe Jadi, gimana teman-teman, tertarik dong buat mampir ke Desa Panglipuran kalau ke Bali ? Eits tapi jangan sekarang, travellingnya ntaran aja ya kalau pandemi corona sudah berakhir, saat ini ini jalan-jalan virtual aja (via video dan foto-foto), stay at home for our beloved ones! 

Comments

Popular posts from this blog

Ketangkep Petugas Mumbai Suburban Railway (Kereta Api) di Mumbai

Ubud Surganya Bule eh Bali Maksudnya

Keseruan Rafting di Ubud Bersama Para Bule dan Menjadi Minoritas