Kota Asing Bagi Wisatawan Indonesia Namun Penuh dengan Peninggalan Sejarah Eropa

Setiap kali mendengar kata Benua Eropa, yang pertama terbersit dalam benak hampir seluruh  masyarakat Indonesia pastilah negara-negara besar seperti Belanda, Inggris , Jerman dan negara-negara lainnya di Eropa Barat, bukan begitu readers? atau mungkin kalian yang membacapun pasti mengalami hal yang serupa. Akupun dulu begitu, hingga suatu hari bertemu dengan seorang bule yang bukan berasal dari negara-negara besar tersebut, melainkan berasal dari salah satu negera berkembang yang ada di ujung Eropa, sebutlah Bulgaria. Mungkin, kalau aku gak bertemu dengan bule tersebut, sampai sekarang juga aku gak ada mengetahui ada negara dengan nama tersebut. Bulgaria merupakan salah satu negara di daerah Balkan atau Eropa Tenggara. FYI, kebanyakan dari negara di Eropa Tenggara ini adalah negara berkembang, jadi jangan terlalu berekspektasi suasana disana akan semewah di negara-negara Eropa Barat apalagi Eropa bagian Utara. Di negara-negara balkan ini masih banyak penduduk yang hidup dalam kemiskinan , khususnya orang-orang gipsi.

Meskipun masih banyak negara berkembang, namun negara-negara balkan termasuk Bulgaria ini memiliki banyak sekali destinasi wisata yang penuh akan sejarah peninggalan Kekaisaran Ottoman dan Romawi. Kali ini, aku mau cerita mengenai sebuah kota di Bulgaria yang menjadi salah satu tujuan wisata budaya di Eropa, yaitu Kota Plovdiv. Plovdiv ini merupakan kota terbesar kedua di Bulgaria. Oleh karena itu, Plovdiv cukup ramai dikunjungi wisatawan, namun bukan wisatawan Indonesia sepertinya hehe Kenapa ? Karena sejauh mata memandang selama aku berada di kota tersebut, bahkan di pusat kota, sangat sukar mencari turis Indonesia. Selain itu, diberbagai grup-grup traveller di sosial media, jarang banget melihat postingan para traveller Indonesia yang menceritakan tentang perjalanan ke kota Ini. Namun, bukan berarti tidak ada traveller dari Indonesia yang pernah ke kota ini ya. Tentunya pasti ada , cuma yang perlu digaris bawahi disini bahwa sangat minim sekali bagi para masyarakat Indonesia khususnya traveller Indonesia yang menjadikan Plovdiv ini sebagai salah satu tujuan di bucket list mereka saat sedang tur Eropa.








Untuk itu, kali ini aku mau berbagi pengalaman terkait trip 1x24 jam ke kota cantik Plovdiv. Ada banyak alasan mengapa aku sangat menyukai kota ini, salah satunya seperti yang aku sebutkan sebelumnya yaitu karena peninggalan sejarahnya. Menurutku sangat pantas jika kota ini disebut sebagai  salah satu kota tujuan utama wisata budaya di Eropa. Banyak banget bangunan - bangunan bersejarah peninggalan kekaisaran Ottoman dan Romawi pada masanya, dan peninggalan-peninggalan tersebutpun letaknya saling berdekatan satu sama lain, yaitu hampir semuanya berpusat di pusat kota, sehingga sangat memudahkan para traveller apalagi pejalan kali. Itu mengapa, menurutku 1x24 jam sebenernya cukup untuk menjelajahi kota ini secara garis besar. Beda lagi ya kalau kalian berniat untuk bener-bener menjelajahi hingga pinggiran kotanya hehe

Sebenernya , menurutku yang paling mencolok dari kota Plovdiv ini adalah ancient theaternya. Ancient theater ini seperti dalamnya Colloseum yang ada di Italia, tapi tentunya versi kecilnya haha Teater kuno (kalau kita terjemahkan ke bahasa Indonesia) ini, masih bertahan dan kokoh hingga saat ini, meskipun sudah beribu tahun sejak didirikan pada masa kejayaan Romawi. Bahkan masih berfungsi untuk berbagai acara. Cuma sayang, ketika pas kesana waktu itu teater kuno ini di tutup karena sedang untuk gladi resik sebuah konser. Jadilah cuma menikmati teathernya dari luar pagar. Teater kuno ini letaknya juga berada diperbukitan meskipun ditengah kota, sehingga dari teater ini kalian bisa melihat kota Plovdiv dari atas seperti foto-foto berikut.




(Ancient Theater)

Selain itu ada juga Plovdiv Roman Stadium yang letaknya seperti dibawah tanah. Untuk fisiknya sih terlihat gak jauh beda dengan teater kuno, cuma yang ini lebih kecil dan gak semewah teater kuno itu. Waktu kesanapun aku juga cuma menghabiskan waktu beberapa menit duduk-duduk dan mengambil foto. Sebenernya gak cuma teater kuno dan Plovdiv Roman Stadium itu doang peninggalan-peninggalan Romawi, ada beberapa spot lain cuma gak sempat aku kunjungi karena keterbatasan waktu. 



(Roman Stadiumnya yang dibagian bawah tanah itu yaa)

Menurutku (sebagai seorang muslim tentunya)hal menarik lainnya yaitu mengenai berdirinya sebuah masjid yang berada di titik pusat kota Plovdiv. Masjid ini namanya adalah Dzumaya yang lokasinya sangat strategis untuk pelancong karena benar-benar di tengah keramaian pusat kota, sekelilingnya banyak restoran bahkan didepan dan bawah masjid ada kedai makanan turki, jadi sangat wajib dikunjungi buat pelancong Muslim. Sebisa mungkin sih merasasakan sholat disana, anggap aja sedang wisata religi ke Turki haha. Masjid Dzumaya ini dibangun oleh kekaisaran Ottoman pada masa kejayaannya, sehingga ornamen turki disini sangat kental sekali, bahkan di pintu masuknyapun tetap menggunakan bahasa turki. Menurutku masjid Dzumaya ini jauh lebih besar dari pada masjid Banya Bashi yang ada di Ibu Kota Sofia (tapi gak tau juga sih, mungkin cuma perasaanku aja haha).  Kalau artitektur dalamnya gak jauh berbeda dengan masjid Banya Bashi, akan tetapi menurutku untuk tempat wudhunya cukup menarik karena cukup luas, bersih dan nyaman. Cukup berbeda dengan masjid Banya Bashi yang tempat wudhunya cukup sempit dan kurang bersih. Selain itu, masjid Dzumaya ini juga terbuka untuk umum asalkan memakain busana tertutup yang sopan, tapi kalau turis berbusana terbuka, ada kok jubah yang bisa di pakek sebelum memasuki masjid, yang jelas untuk menghormati tempat beribadah. 


(pintu masuk masjid Dzumaya)


(penampakan di dalam masjid)




(kedai di Turki depan masjid)

Gak cuma itu hal-hal menarik yang bisa kalian kunjungi selama di Plovdiv, buat kalian yang gemar menjelajahi kota tua seperti aku, kalian pasti bakalan betah banhet jalan menjelajahi suasana kota tua Plovidv ini karena suasananya yang damai, bangunan-bangunan disekeliling yang sangat menarik perhatian mata pasti akan bikin betah untuk berlama-lama mengelilinginya sambil mengabadikannya dalam bentuk foto. Di kota tua ini banya musium-musium yang bisa dikunjungi, dan jika berkesempatan kesana lagi, aku pasti akan mengunjungi museum tersebut .








(waktu itu aku jelajag kota tuanya sore menjelang petang, jadi suasananya syahdu sekali dan tentunya gak kepanasan karena waktu itu musim panas haha)

Dan buat kalian yang suka tempat-tempat instagram-able, salah satu distrik yang harus dikunjungi di pusat kota yaitu Distrik Kapana. Ketika ke wilayah tersebut, aku gak sadar bahwa tempat itu bernama Kapana, karena lokasinya emang di pusat kota, jadi ketika sedang mengelilingi pusat kota, tiba-tiba sampailah kami di Kapana ini. Kenapa aku bilang instragram-able? karena gerai-gerai makanan dan  kedai cinderamata disana sangat bernuansa klasik dengan tambahan aksesoris bendera-bendera yang di pasang diatas jalanan (pasti gak kebayang, jadi liat fotonya aja ya dibawah haha). Selain itu ada pajangan sepeda tua yang sangat bagus untuk foto-foto cantik. Kalau musim dingin pasti jauh lebih cantik lagi suasana disini. 




Oh iya, aku lupa bilang, di pusat kota ini (kalau gak salah sih gak jauh dari masjid Dzumaya) ada semacam tourist help center dimana kalian bisa masuk gratis kesana. Ketika kalian membutuhkan sebuah informasi terkait Plovdiv, atau kalian bingung gimana caranya kesuatu destinasi di Plovid, aku saranin kesini. Ada juga peta terkait destinasi-destinasi wisata di Plovdiv yang bisa kalian dapatkan for  free disana. Bahkan aku  masih simpen petanya sampai hari ini hahah

Pokoknya banyak banget yang bisa kalian explore walaupun cuma di pusat kotanya. Setelah cukup puasa menjelajahi tempat-tempat wisata bersejarah, selagi ada di Eropa, aku dan temen-temenku selalu kuliner es krim. Kenapa ? Karena es krimnya punya banyak banget varian rasa yang gak ada di Indonesia. Waktu itu di kotaku Jogja, yang terkenal cuma Tempo gelato untuk berbagai jenis rasa es krim. Karena cuma satu itu, maka ketika berada di Bulgaria, aku dan temen-temenku cukup sering kuliner es krim yang tentunya dengan harga yang cukup ramah di kantong karena gak jauh beda dengan harga di gerai es krim Tempo Gelato di Jogja. Tapi kalian taukan, bahwa mata uang Bulgaria dan Indonesia berbeda, sehingga ketika beli eskrim disana rasanya murah banget padahal kalau di Jogja beli es krim seharga itu sekali makanpun cukup, gak pengen nambah lagi. Jadi, beda banget ketika beli es krim di Bulgaria, bisa berkali-kali beli alias kalap hahah. Dan di Plovdiv ini ada satu gerai es krim yang cukup ramai dikunjungi orang setempat, yaitu Alfreddo. Seingetku sih pernah beli eskrim disana sampe 3x , selain harganya cukup murah dibandingkan gerai-gerai yang lain, rasanya enak, banyak varian di banding gerai lain dan pastinya karena cuaca musim panas yang cukup terik jadi bawaannya pengen beli yang segar-segar. Jadi menurutku, es krim alfreddo ini bisa menjadi alternatif kalian ketika di Plovdiv dan ingin makan es krim. 


(tiga rasa, stroberi, lemon dan mangga, serius ini seger banget apalagi yang rasa lemon, langsung nyes di mulut. Tiga varian ini favoritku setiap kali beli gelato disana, karena aku lebih prefer rasa asam manis di banding rasa manis doang sejenis coklat haha)


Selain itu, untuk akomodasi selama di Plovdiv, aku belum bisa nih berbagi tips, karena jujur aja waktu itu aku dan temen-temen nginep di rumah mamanya temenku dan dia warga lokal setempat. Sebenernya aku dan temen-temen udah pesen kamar hotel, cuma ketika sampai dilokasi hotelnya tutup, dan untung banget kenalanku ini berbaik hati menampung aku dan temen-temenku, walaupun dianya sendiri gak lagi di Bulgaria, namun berhubung mamanyapun pernah main kerumahku di Jogja beberapa tahun silam, jadi akupun udah kenal sama mama ini, and look, mama menyambut kami dengan pakaian batik yang bahannya di kasih ibuku waktu itu, bahagia banget gak sih rasanya batik digunakan warga asing 💓


(dinner di traktir mama Iva sampe perut gak muat lagi karna di tambahain terus menunya wkwk)


(roti homemade fresh from the oven dari tetangga mamanya Iva)

Jadi, untuk trip terkait akomodasi di Plovid mungkin akan aku share jika ada kesempatan untuk kembali lagi ke Plovdiv suatu hari nanti hehe (aamiin dulu aja deh).  Well, udah kenal dong sekarang dengan sisi lain Eropa. Oh iya, kalian bisa juga klik disini untuk melihat vidio perjalanan kami selama di Povdiv.  So, apakah sisi lain dari Eropa ini sudah memikat hati kalian dan akan menjadi destinasi wisata kalian selanjutnya jika ke Eropa ? Aku tunggu cerita kalian ya jika suatu hari mengunjungi Bulgaria khususnya Plovdiv :) 

Comments

Popular posts from this blog

Ketangkep Petugas Mumbai Suburban Railway (Kereta Api) di Mumbai

Ubud Surganya Bule eh Bali Maksudnya

Keseruan Rafting di Ubud Bersama Para Bule dan Menjadi Minoritas